Hutan Bambu Keputih: Surga Tersembunyi Ala Jepang di Tengah Kota Surabaya

Jelajahin.web.id -Surabaya bukan hanya kota industri dan bisnis, tetapi juga menyimpan keindahan alam yang menenangkan jiwa. Salah satu destinasi wisata yang kini semakin populer di kalangan wisatawan lokal maupun luar kota adalah Hutan Bambu Keputih. Tempat ini sering dijuluki sebagai “Arashiyama-nya Surabaya”, karena pesonanya mirip dengan hutan bambu terkenal di Kyoto, Jepang. Suasana rindang, udara sejuk, serta pemandangan eksotis membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.


Pesona Alam yang Bikin Serasa di Negeri Sakura

Begitu melangkah masuk ke area Hutan Bambu Keputih, pengunjung langsung disambut barisan bambu tinggi yang menjulang di kiri dan kanan jalan setapak. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan efek visual dramatis — sangat mirip dengan hutan bambu di Jepang yang sering jadi lokasi film dan sesi foto prewedding.

Bambu-bambu di tempat ini tumbuh rapi membentuk lorong alami. Setiap langkah terasa menenangkan, ditemani suara dedaunan yang bergesekan oleh angin. Tak heran jika banyak pengunjung datang ke sini untuk melepas penat, bermeditasi, atau sekadar menikmati keindahan alam.

Selain hutan bambu, kawasan ini juga memiliki area terbuka hijau dan taman bunga yang menambah keasrian tempat. Kombinasi ini membuat suasana Hutan Bambu Keputih terasa seperti oasis di tengah panasnya Surabaya.



Spot Foto Instagramable yang Wajib Kamu Coba

Bagi pecinta fotografi, Hutan Bambu Keputih adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan. Setiap sudutnya seperti sudah didesain untuk menghasilkan foto sempurna. Banyak pengunjung yang datang dengan outfit ala Jepang untuk menciptakan kesan seolah-olah sedang berlibur di Negeri Sakura.

Beberapa spot foto paling populer antara lain:

  • Lorong Bambu Utama, yang membentuk jalur alami penuh cahaya lembut.

  • Jembatan kayu kecil, yang menambah sentuhan rustic di tengah kehijauan.

  • Area taman bunga dan padang rumput, cocok untuk sesi foto keluarga.

  • Pohon-pohon tua di sekitar area bambu, menciptakan kesan dramatis saat difoto pada sore hari.

Tak jarang juga Hutan Bambu Keputih dijadikan lokasi foto prewedding, konten vlog travel, bahkan syuting film pendek. Jika kamu datang di pagi hari, pencahayaannya sangat sempurna untuk mengambil foto alami tanpa perlu banyak filter.


Sejarah Singkat Hutan Bambu Keputih: Dari TPA Menjadi Wisata Alam Populer

Menariknya, sebelum menjadi destinasi wisata yang indah seperti sekarang, area ini dulunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Keputih. Setelah ditutup pada tahun 2000-an, Pemerintah Kota Surabaya melakukan transformasi besar-besaran. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, lahan bekas TPA ini diubah menjadi ruang hijau publik yang asri.

Perubahan ini menjadi contoh sukses bagaimana lahan bekas pembuangan sampah dapat disulap menjadi kawasan wisata ramah lingkungan. Kini, Hutan Bambu Keputih menjadi bagian dari upaya Surabaya menuju kota hijau dan berkelanjutan.

Transformasi ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik dengan konsep eco tourism atau wisata berwawasan lingkungan. Tak hanya indah, tempat ini juga memiliki nilai edukasi yang tinggi dalam menjaga alam dan memanfaatkan lahan secara berkelanjutan.


Fasilitas Lengkap untuk Kenyamanan Pengunjung

Pemerintah Kota Surabaya telah menyediakan berbagai fasilitas agar pengunjung merasa nyaman saat menikmati waktu di Hutan Bambu Keputih. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain:

  • Area parkir luas untuk kendaraan pribadi dan bus wisata.

  • Toilet umum bersih yang terawat.

  • Tempat duduk dan gazebo di beberapa titik untuk beristirahat.

  • Area jogging dan bersepeda, cocok bagi pengunjung yang ingin berolahraga ringan.

  • Pedagang kaki lima dan kuliner lokal, yang menjual camilan khas Surabaya seperti tahu tek, lontong balap, dan es degan segar.

Selain itu, lokasi ini juga berdekatan dengan Taman Harmoni Keputih, sebuah taman bunga cantik yang bisa kamu kunjungi setelah puas menjelajahi hutan bambu. Kedua destinasi ini sering dijadikan satu paket wisata keluarga yang menyenangkan.



Waktu Terbaik Berkunjung ke Hutan Bambu Keputih

Agar pengalamanmu maksimal, waktu terbaik untuk berkunjung ke Hutan Bambu Keputih adalah:

  • Pagi hari (06.00–09.00 WIB): udara masih sejuk, cahaya matahari lembut, dan pengunjung belum ramai.

  • Sore hari (15.00–17.00 WIB): suasana lebih teduh dengan nuansa romantis saat matahari terbenam.

Hindari datang saat tengah hari karena cuaca Surabaya bisa sangat panas. Selain itu, pastikan kamu mengenakan pakaian nyaman, membawa topi atau payung, dan selalu menjaga kebersihan selama berada di area wisata.


Lokasi, Akses, dan Harga Tiket Masuk

Alamat lengkap: Jl. Raya Marina Asri, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Akses menuju Hutan Bambu Keputih sangat mudah. Dari pusat kota Surabaya, kamu hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 30 menit menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan transportasi umum, bisa naik angkot menuju Keputih atau menggunakan ojek online langsung ke lokasi.

Kabar baiknya, tiket masuk Hutan Bambu Keputih gratis! Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan. Hal ini membuat tempat ini sangat digemari oleh wisatawan muda, pelajar, hingga keluarga yang ingin berlibur hemat tapi tetap berkesan.


Tips Liburan Seru di Hutan Bambu Keputih

Agar kunjunganmu makin berkesan, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

  1. Datang di waktu pagi atau sore agar hasil foto lebih indah.

  2. Gunakan pakaian berwarna kontras, seperti putih, merah, atau pastel agar tampil menonjol di antara pepohonan hijau.

  3. Bawa kamera atau smartphone dengan baterai penuh karena kamu pasti ingin mengabadikan setiap momen.

  4. Jaga kebersihan dan jangan merusak bambu, demi menjaga keindahan alamnya.

  5. Jika ingin suasana lebih sepi, hindari akhir pekan dan pilih hari biasa.


Hutan Bambu Keputih: Simbol Kehijauan Kota Surabaya

Hutan Bambu Keputih bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga simbol perubahan positif dalam pengelolaan lingkungan di Surabaya. Dari bekas TPA menjadi hutan bambu yang hijau dan indah, tempat ini membuktikan bahwa kesadaran ekologis dapat menciptakan keajaiban.

Kawasan ini juga sering menjadi lokasi event lingkungan, seperti kegiatan menanam pohon, pameran seni, hingga lomba fotografi. Dengan semakin banyak pengunjung yang datang, Hutan Bambu Keputih diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan wisata ramah lingkungan serupa.


Lebih baru Lebih lama