Pulau Kemaro: Pulau Legendaris di Tengah Sungai Musi yang Menyimpan Cinta Abadi dan Keajaiban Mistis

Jelajahin.web.id -Pulau Kemaro bukan sekadar pulau kecil di tengah Sungai Musi, Palembang. Ia adalah simbol cinta abadi, legenda mistis, dan daya tarik wisata yang memikat ribuan wisatawan setiap tahun. Dengan nuansa budaya Tionghoa yang kental, Pulau Kemaro menyuguhkan harmoni antara sejarah, religi, dan keindahan alam Sumatera Selatan yang tak tertandingi.

Sekilas Tentang Pulau Kemaro: Pulau di Tengah Sungai Musi yang Memikat

Pulau Kemaro terletak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera, tepat di tengah aliran Sungai Musi yang legendaris. Pulau ini terbentuk secara alami dari sedimentasi lumpur sungai selama ratusan tahun, namun kini menjadi salah satu ikon wisata terpopuler di Kota Palembang.

Luasnya sekitar 30 hektare, namun di balik ukurannya yang tidak terlalu besar, Pulau Kemaro menyimpan kisah sejarah dan spiritualitas yang mendalam. Udara di sekitarnya sejuk dengan pemandangan Sungai Musi yang mengalir tenang, menjadikannya tempat ideal untuk melepas penat dan bersantai.



Legenda Cinta Tragis Tan Bun An dan Siti Fatimah

Setiap jengkal Pulau Kemaro menyimpan kisah cinta klasik yang menjadi legenda turun-temurun masyarakat Palembang. Dikisahkan, seorang pangeran Tionghoa bernama Tan Bun An jatuh cinta pada Siti Fatimah, putri Raja Sriwijaya.

Tan Bun An datang ke Palembang membawa kapal besar dan berbagai hadiah, termasuk tujuh guci besar yang ternyata berisi emas. Namun, karena kesalahpahaman, hadiah itu dianggap berisi sawi asin dan dibuang ke Sungai Musi. Saat menyadari kebenarannya, Tan Bun An menyelam untuk mengambilnya kembali, namun tak pernah kembali ke permukaan. Siti Fatimah pun ikut terjun ke sungai menyusul kekasihnya.

Dari kisah tragis inilah muncul legenda bahwa Pulau Kemaro terbentuk di tempat mereka tenggelam — sebagai simbol cinta sejati yang tak lekang oleh waktu.


Pagoda 9 Lantai: Ikon Spiritual Pulau Kemaro

Salah satu daya tarik utama Pulau Kemaro adalah Pagoda 9 Lantai yang menjulang megah di tengah pulau. Pagoda ini menjadi ikon utama dan sering menjadi latar foto favorit wisatawan.

Pagoda tersebut dibangun untuk menghormati leluhur masyarakat Tionghoa dan menjadi simbol keharmonisan antarbudaya di Palembang. Warna merah dan kuning mendominasi arsitekturnya, melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam tradisi Tionghoa.

Dari lantai atas pagoda, pengunjung bisa menikmati panorama Sungai Musi yang memukau, Jembatan Ampera yang tampak di kejauhan, serta pemandangan hijau pulau yang menenangkan.


Festival Cap Go Meh: Puncak Keramaian di Pulau Kemaro

Jika ingin merasakan suasana paling meriah di Pulau Kemaro, datanglah saat Festival Cap Go Meh, yaitu perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

Pada momen ini, ribuan warga Tionghoa dan wisatawan lokal memadati pulau untuk menyaksikan berbagai pertunjukan budaya seperti barongsai, wayang potehi, hingga atraksi wushu. Aroma dupa, lampion berwarna-warni, dan tabuhan genderang memenuhi udara, menciptakan suasana yang sangat semarak dan sakral.

Festival ini bukan hanya pesta budaya, tetapi juga bukti nyata kerukunan antarumat beragama di Palembang yang sudah terjalin ratusan tahun.


Spot Foto dan Aktivitas Seru di Pulau Kemaro

Pulau Kemaro menawarkan banyak spot menarik untuk kamu yang gemar berfoto atau sekadar menikmati suasana santai. Beberapa di antaranya:

  1. Gerbang Selamat Datang dengan ornamen naga dan tulisan Mandarin, cocok untuk foto pembuka perjalananmu.

  2. Pagoda dan Kelenteng Hok Tjing Rio, tempat ibadah yang penuh ornamen khas Tionghoa.

  3. Makam Tan Bun An dan Siti Fatimah, sebagai bagian dari ziarah sejarah.

  4. Taman Cinta Pulau Kemaro, tempat wisatawan sering menulis nama pasangan di gembok cinta dan menggantungkannya di pagar simbolis.

  5. Menara Pandang, untuk menikmati panorama 360 derajat Sungai Musi.

Selain itu, pengunjung juga bisa naik perahu tradisional mengelilingi pulau, menikmati kuliner khas Palembang seperti pempek dan tekwan di warung pinggir sungai, atau sekadar bersepeda santai di jalur pejalan kaki yang teduh.



Akses Menuju Pulau Kemaro: Mudah dan Penuh Petualangan

Untuk menuju Pulau Kemaro, kamu harus menyeberang menggunakan perahu motor atau ketek dari Dermaga Benteng Kuto Besak atau Jembatan Ampera. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15–20 menit, namun menawarkan pengalaman seru karena kamu bisa menikmati pemandangan Sungai Musi yang luas dengan kapal tongkang dan aktivitas warga di tepinya.

Tiket perahu pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp 20.000–Rp 50.000 per orang tergantung jenis kapal dan jumlah penumpang. Jika datang berombongan, kamu bisa menyewa kapal pribadi untuk berfoto atau menikmati suasana lebih santai.


Fasilitas Wisata di Pulau Kemaro

Walau tidak terlalu besar, Pulau Kemaro memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk wisatawan, antara lain:

  • Area parkir dan dermaga yang tertata.

  • Toilet umum dan tempat istirahat.

  • Warung makan dan penjual suvenir khas Palembang.

  • Penginapan sederhana di sekitar area pelabuhan.

  • Jalur pedestrian dan area hijau yang bersih.

Pemerintah Kota Palembang juga terus mengembangkan infrastruktur wisata di kawasan ini agar semakin nyaman dan ramah bagi pengunjung domestik maupun mancanegara.


Tips Berkunjung ke Pulau Kemaro agar Liburan Makin Seru

Agar kunjunganmu ke Pulau Kemaro semakin menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

  1. Datang pagi hari agar bisa menikmati udara sejuk dan suasana tenang sebelum ramai pengunjung.

  2. Gunakan topi atau payung, karena sinar matahari cukup terik pada siang hari.

  3. Bawa kamera atau smartphone terbaikmu, karena banyak spot instagramable yang sayang dilewatkan.

  4. Hormati tempat ibadah dan ziarah, jaga kesopanan dalam berpakaian dan berperilaku.

  5. Cicipi kuliner khas Palembang di sekitar dermaga sebelum menyeberang kembali.


Pulau Kemaro: Simbol Cinta, Budaya, dan Kebanggaan Palembang

Pulau Kemaro bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga saksi sejarah panjang percampuran budaya antara Nusantara dan Tionghoa. Di sinilah kisah cinta abadi Siti Fatimah dan Tan Bun An hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Palembang, menandai pentingnya nilai kasih, pengorbanan, dan harmoni.

Bagi siapa pun yang ingin merasakan suasana unik di tengah Sungai Musi, menyaksikan pagoda megah, dan menelusuri legenda penuh makna — Pulau Kemaro adalah tempat yang wajib dikunjungi.

Dengan segala pesonanya, Pulau Kemaro membuktikan bahwa Palembang bukan hanya tentang pempek dan Jembatan Ampera, tetapi juga tentang sebuah pulau kecil yang menyimpan keindahan, sejarah, dan cinta abadi di tengah derasnya arus Sungai Musi. 


A

Lebih baru Lebih lama